RSBB Satu-satunya RS Plat Merah di Lampung yang Pakai Teknik Ratu Sentrik

 


KALIANDA – Bidang Penunjang Medis (Jang Med) RSUD dr. Bob Bazar SKM menggelar sosialisasi inovasi terapi sentuh sensorik motorik (Ratu Sentrik) tumbuh kembang anak di Aula Fisioterapi pada Senin (6/6/2022).

 

Kegiatan yang diiukti oleh masyarakat umum tersebut dilaksanakan di Rawat Jalan yang difasilitasi oleh Promkes RSUD Bob Bazar. Ratu Sentrik sendiri merupakan teknik yang dimiliki profesi fisioterapi dalam menyelesaikan tumbuh kembang anak.

 

“ Sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan pada masyarakat karena banyak keluarga pasien yang memiliki anak dengan gangguan tumbuh kembang atau terlambat membawa anaknya ke RSUD Bob Bazar,” kata Kabid Janmed RSUD Bob Bazar Yus Baimbang Bilabora, M.Km.

 

Yus Baimbang bilang, manfaat yang diperoleh dari adanya inovasi RATU SENTRIK ini adalah tercapainya tumbuh kembang anak yang optimal sesuai dengan umurnya serta lebih terintegrasi layanan RSUD BOB BAZAR dengan stake holder lainnya.

 

“Hasil yang diharapkan dengan adanya inovasi RATU SENTRIK adalah menurunkan angka kecacatan pada pasien berkebutuhan khusus serta jumlah kunjungan pasien ke RS BOB BAZAR meningkat,” ujarnya.

 

Sementara Dirut RSUD Bob Bazar SKM, dr Reny Indrayani mengatakan sosialisasi itu dilakukan oleh profesional fisioterapi dibantu dengan menejemen dan Promkes RSBB. Pointnya metode Ratu Sentrik ini menjadi satu-satunya teknik yang digunakan oleh Rumah Sakit Pemerintah se Lampung.

 

“Kita jadi satu-satunya rumah sakit negeri yang menggunakan metode Ratu Sentrik, untuk itu teknik ini harus disebarluaskan pada masyarakat yang membutuhkan. Terutama pada ortu yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus,” ucapnya.

 

Lebih lanjut Reny mengatakan, salah satu faktor yang sangat penting dan sangat mempengaruhi keberhasilan program Fisioterapi adalah penanganan yang tepat di usia Golden Periode(1000 Hari Pertama Lahir).

 

“ Yang mana pada usia tersebut tingkat perkembangan dan maturitas ( kematangan ) sel otak mencapai 40 – 50 persen . Kondisi yang terjadi pada Masyarakat Lampung Selatan adalah kurangnya pengetahuan masyarakat dan kurangnya sosialisasi dari Tenaga Kesehatan tentang gangguan tumbuh kembang anak,” jelasnya.

 

Pertimbangan RSUD Bob Bazar mensosialisasikan teknik itu mengingat keberhasilan dalam mengurangi angka kecacatan dan ketergantungan pada anak gangguan tumbuh kembang adalah tanggungjawab bersama baik tenaga kesehatan, masyarakat dan kerjasama dengan pemerintah daerah sebagai fasilitator maka diperlukan sosialisasi untuk mensukseskan program tersebut. tanggungjawab bersama baik tenaga kesehatan, masyarakat. (red)