RSBB Siapkan GAJEBO Khusus Pasien TB RO
KAALIANDA - Indonesia menempati peringkat 5 negara dengan beban tinggi untuk TB multidrug resistant (TB MDR) atau TB resistan obat, dengan angka kejadian sekitar 24.000 per tahun (WHO Global TB Report, 2019). TB resistan obat (TB RO) atau TB kebal obat dapat terjadi akibat pengobatan yang tidak adekuat (paduan, dosis, durasi) atau tertular langsung dari pasien TB RO.
Lama pengobatan pasien TB RO adalah 9-11 bulan (paduan pengobatan jangka pendek) atau 18-20 bulan (paduan pengobatan jangka panjang). Durasi pengobatan yang lama ini dapat menimbulkan perasaan bosan, cemas, depresi, terisolasi, penolakan, perasaan tidak berguna karena kemungkinan kehilangan pekerjaan, tidak dapat aktif lagi secara sosial atau kehilangan harapan untuk sembuh dan beraktivitas seperti semula.
Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga mengenai penyakit TB RO serta pentingnya pengobatan TB RO.
RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM Kabupaten Lampung Selatan saat ini sudah aktif melayani pasien TB yang berobat dan pada tahun 2023 sudah menerima pelayanan TB Resisten Obat (RO).
“Kami berupaya untuk memberikan dukungan kepada pasien dalam mendapatkan informasi yang jelas tentang pengobatan TB RO melalui inovasi Garapan Toro Pasien TB Resistan Obat ini. inovasi ini juga diharapkan dapat menjadi sarana edukasi bagi pasien dan keluarga sehingga dapat mendukung pengobatan hingga tuntas,” kata Drg. Kusmiarti.
Dengan adanya inovasi Gajebo Harapan Pasien TB RO (GARAPAN TORO), maka beberapa manfaat dapat diperoleh terutama bagi pasien dan keluarga, yaitu; Memastikan bahwa pasien minum obat secara teratur dan lengkap; Mencegah pasien mangkir atau putus berobat; Memungkinkan petugas untuk memantau potensi efek samping obat dan memberikan penanganan yang tepat jika diperlukan Petugas kesehatan dapat memberikan dukungan psikologis. (*)