Stop Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, RSBB Kampanyekan SAPERA

 


KALIANDA - Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan khususnya bagi perempuan dan anak, RSUD Bob Bazar Kalianda meluncurkan inovasi layanan bertajuk SAPERA (Sahabat Perempuan dan Anak).

 

Inovasi ini menjadi langkah strategis rumah sakit daerah tersebut dalam memperkuat akses, kenyamanan, dan keamanan pasien rentan, sekaligus mendukung program nasional tentang perlindungan kelompok perempuan dan anak.

 

SAPERA merupakan layanan terpadu yang dirancang untuk memberikan penanganan holistik bagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan, mengalami trauma psikologis, atau membutuhkan penanganan sensitif. Layanan ini tidak hanya mencakup aspek medis, tetapi juga pendampingan psikologis, konseling, hingga rujukan hukum bila diperlukan.

 

Direktur RSUD Bob Bazar, dr. Reny Indrayani, MKM, menyampaikan bahwa hadirnya SAPERA adalah wujud komitmen RSUD dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan yang humanis dan inklusif.

 

“Perempuan dan anak adalah kelompok yang kerap mengalami hambatan dalam mengakses layanan kesehatan karena stigma, rasa takut, atau kurangnya

pemahaman. Dengan SAPERA, kami ingin menciptakan ruang aman dan ramah bagi mereka,”

ujarnya.

 

SAPERA juga melibatkan kerja sama lintas sektor, termasuk Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, aparat kepolisian, serta lembaga perlindungan sosial. Ke depannya, SAPERA ditargetkan menjadi pusat layanan rujukan perempuan dan anak di wilayah Lampung Selatan dan sekitarnya.

 

Beberapa fitur utama dari SAPERA meliputi: Layanan prioritas untuk korban kekerasan.

Pendampingan psikologis dan sosial oleh tenaga profesional. Protokol khusus untuk penanganan pasien perempuan dan anak secara non-diskriminatif dan rahasia. Klinik ramah anak dan ibu dengan fasilitas bermain dan edukasi.

 

Direktur RSUD Bob Bazar, memberikan apresiasi atas inisiatif “Inovasi seperti SAPERA sangat dibutuhkan. Ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan tidak hanya soal fisik, tetapi juga menyentuh aspek psikologis dan sosial yang sering kali terlupakan,” ucapnya.

 

Dengan diluncurkannya SAPERA, diharapkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat ditekan melalui intervensi dini, pendampingan yang tepat, serta pemulihan yang komprehensif. (*)