Disparbud Lamsel Jemput Bola ke Pusat, Bahas Tindaklanjut ADWI 2023
JAKARTA
– Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lampung Selatan terus
bergerak melakukan komunikasi serta koordinasi dengan pemerintah pusat demi melambungkan
sektor pariwisata Lampung Selatan di kancah Nasional.
“ Kami jemput bola langsung ke Kemenparekraf untuk pembahasan ADWI 2023,” ujar Kurnia Oktaviani kepada wartawan media ini, Kamis (6/6/2024).
Kurnia bilang slain itu pihaknya juga melakukan pembahasan program untuk peningkatan sumberdayamanusia (sdm) sekaligus membahas pengembangan destinasi wisata yang ada di Bumi Khagom Mufakat.
“ Kami juga melakukan pembahasan jangka Panjang terkait pengembangan destinasi wisata di Lamsel yang semakin hari semakin diminati wisatawan local maupun mancanegara, itu terlihat dari grafik kunjungan wisatawan yang memadati Pantai di Lampung Selatan,” kata Kurnia.
Orang nomor satu di Disparbud ini berharap kerja-kerja kepariwisataan yang dilakukan oleh jajarannya dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan pariwisata di Lampung Selatan di masa yang akan dating.
“
Disparbud juga memiliki program jangka pendek dan jangka Panjang agar supaya
perkembangan dan tantangan pariwisata yang bakal dihadapi kelak bisa disiasati,”
pungkasnya.
Menparekraf menilai keberadaan desa wisata berperan besar untuk mendorong pariwisata di tingkat global sekaligus menciptakan lapangan kerja.
Terdapat lima kategori yang masuk kriteria mulai dari; Kelembagaan Desa Wisata & CHSE, Digital dan Konten Kreatif, Homestay dan Toilet Umum, Daya Tarik Pengunjung, dan Suvenir. Di setiap penghargaan telah terpilih juara 1 sampai 5, dan juara Harapan 1 sampai 5.
Terdapat
juga pemberian penghargaan kepada desa wisata berdasarkan klasifikasi Desa
Wisata. Di antaranya Desa Wisata Maju, Desa Wisata Berkembang, dan Desa Wisata
Rintisan. Di setiap penghargaan terpilih juara 1 sampai 3 dan juara Harapan 1
sampai 5.
Selain juara ada juga penghargaan untuk Desa Wisata Terfavorit ADWI 2023 yang
terpilih melalui voting di video masing-masing desa di kanal Youtube
Kemenparekraf dan juga penilaian juri.