Presiden Jokowi Bakal Tambah Alkes RSUD Bob Bazar Kalianda
KALIANDA - Presiden Joko Widodo berjanji akan menambah alat-alat kesehatan canggih untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Bob Bazar, SKM di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Ia menuturkan, peninjauannya ke RSUD tersebut untuk melihat sejauh mana kesiapan rumah sakit menerima alat-alat kesehatan.
"Ya
ini dalam rangka persiapan karena kita ingin mengirimkan alkes-alkes besar,
yang membutuhkan persiapan ruangan, yang membutuhkan persiapan listrik,"
kata Jokowi menyampaikan keterangannya di Desa Bandan Hurip, Lampung Selatan,
dikutip dari siaran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/7/2024).
Ia menuturkan, alat-alat kesehatan itu bakal dikirim mulai September 2024.
Adapun
sejumlah alat kesehatan yang akan dikirim, meliputi cath lab, mammogram, CT
Scan, dan MRI.
"Saya lihat nanti akan dimulai sampai di Lampung Selatan September ini sampai tahun depan," ucap Jokowi. Lebih lanjut, Kepala Negara menuturkan, sejauh ini persiapan ruangan tengah dilakukan. Berdasarkan peninjauannya, ruangan untuk CT Scan masih dalam proses persiapan.
"Memang
ruangannya tadi yang disiapkan untuk CT Scan masih proses. Nanti saya minta Pak
Bupati, Pak Gubernur, untuk cath lab, mammogram, semuanya sudah disiapkan
daerah," jelas Jokowi.
Sebelumnya diberitakan, Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, Reny Indrayani,
mengatakan, rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit tipe C yang menyediakan
pelayanan besar dan beberapa spesialis lainnya. Di rumah sakit itu telah
terdapat 26 tenaga dokter spesialis, namun masih memerlukan spesialis di
beberapa bidang.
"Rumah
sakit ini masih butuh dokter spesialis jantung, dokter saraf intervensi, dan
dokter kanker yang belum kita memiliki," ungkap Reny dikutip dari siaran
pers Sekretariat Presiden, Kamis.
Ia berharap pemerintah dapat menambah fasilitas-fasilitas kesehatan di rumah
sakit yang dipimpinnya. Rumah sakit ini, yang sebagian besar pasiennya adalah
peserta BPJS, juga disebutnya mengalami keterbatasan kapasitas.
"Karena
dari kunjungan per bulan untuk pasien rawat inap itu sekitar 400-500 pasien,
sementara tempat tidur yang tersedia hanya 250. Jadi kami sering kelebihan,
over kapasitas dari pasien," jelasnya. (***)