Pasien Rawat Jalan RSBB Dapat Edukasi Seputar Hipertensi

 


KALIANDA – RSUD Bob Bazar Kalianda bersama mahasiswa Poltekkes Tanjung Karang menggelar edukasi seputar penyakit hipertensi kepada pasien di Instalasi Rawat Jalan. Edukasi itu dilakukan sebagai upaya pengenalan mendasar yang bisa dipahami masyarakat.

 

Hipertensi lebih dikenal dengan sebutan darah tinggi, tekanan darah tinggi yang terjadi terus-menerus dapat membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini lama-kelamaan bisa membuat jantung membesar, merusak pembuluh darah, dan membuat ginjal tidak bisa bekerja dengan baik,

 

“ Setelah tekanan darah kembali normal pun, perlu terus dilakukan pemantauan dan bahkan penggunaan obat rutin agar tekanan darah selalu terkontrol,” ujar Mahasiswa Poltekkes yang mengedukasi pasien rawat jalan di RSBB, pada Selasa (7/1/2025).

 

Mahasiswa yang tergabung dalam Jurusan Gizi Poltekkes Tanjungkarang itu memaparkan factor-faktor yang dapat memicu hipertensi. Biasanya hipertensi rentan terhadap usia lanjut, orang yang jarang berolahraga, obesitas, konsumsi garam berlebih, perokok dan pecandu alcohol.

 

“Tekanan darah tinggi dikenal dengan istilah the silent killer atau penyakit yang membunuh secara diam-diam. Hal ini karena sering kali hipertensi tidak menimbulkan gejala atau tidak disadari sampai tekanan darah sudah sangat tinggi atau hipertensi sudah menimbulkan komplikasi,” jelas mahasiswa dihadapan pasien rawat jalan.

 

Mahmud Marhaba (48) pasien yang sedang melakukan rawat jalan di RSBB mengaku dapat pengetahuan baru yang mudah dipahami dengan penjelasan yang dilakukan berdasarkan teori dan praktik para mahasiswa tersebut.

 

“ Yang tadinya tahu sedikit menjadi tahu banyak. Dari penjelasan adik-adik itu ternyata mengarah pada perbaikan gaya hidup, pola makan serta mengurangi konsumsi zat yang dapat memicu hipertensi,” pungkasn Mahmud.

 

Sementara Kepala Bidang Pelayanan Medis RSBB dr. Djohardi mengatakan bahwa edukasi yang dilakukan oleh mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang itu merupakan rangkaian dari program pendidikan yang sedang mereka tempuh.

 

RSBB kata Djohardi selain fokus terhadap kualitas pelayanan medis juga memperhatikan faktor-faktor penting seperti edukasi mengenai kesehatan masyarakat. Sehingga pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dasar itu bisa didapat dari hal-hal demikian tersebut.

“ Kami berterimakasih atas kolaborasi yang baik dari adik-adik mahasiswa dengan tenaga kesehatan RSBB. Itu semua berkat semangat untuk menghadirkan pelayanan baik dari teori maupun praktik,” pungkasnya. (red)