Siapkan Inovasi Lawan Thalassemia, RSBB Andalkan ‘Pantai Thalas Boba’

 



 

KALIANDA – RSUD Bob Bazar SKM sepertinya tak main-main dengan dampak thalassemia yang terus menunjukan grafik peningkatan terhadap penderitanya. Untuk melawan hal itu RSBB punya senjata berupa inovasi yang dinamai ‘Pantai Thalas Boba’ alias Putus Mata Rantai Thalassemia Bob Bazar.

 

Mewakili Direktur RSUD Bob Bazar dr. Reny Indrayani, NS. Nita Kristianingsih menjelaskan penyakit Thalassemia adalah salah satu jenis penyakit kelainan darah bawaan. Penyakit ini biasanya ditandai dengan dengan kondisi sel darah merah (eritrosit) yang mudah rusak atau lebih pendek umurnya dari sel darah normal pada umumnya, yaitu 120 hari.

 

Nita menjelaskan bahwa penderita Thalasemia pada umumnya menderita anemia dan membutuhkan tranfusi darah seumur hidupnya (Paloma, 2023). Kemenkes RI menyatakan pada tahun 2021 jumlah kasus Thalasemia di Indonesia sebanyak 10.973 kasus (KemenKes RI, 2021). Berdasarkan data ruang thalassemia RSUD Dr. H. Bob Bazar,SKM jumlah pasien thalassemia  tahun 2018 berjumlah 19 pasien dan  bertambah  menjadi 30 pada tahun 2024.

 

Pencegahan Thalasemia ada tiga jenis yaitu: pencegahan primer, pencegahan sekunder, pencegahan tertier (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017). Pencegahan primer dilakukan melalui Promosi dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE). Pengetahuan mengenai penyakit Thalasemia memegang peranan yang sangat penting dalam program pencegahan Thalasemia di masyarakat.

 

“ Edukasi tentang penyakit Thalassemia yang bersifat genetik dan diturunkan, serta kasus ”carier” nya di masyarakat. Sehingga RSUD Dr. H. Bob Bazar,SKM Kabupaten Lampung Selatan membuat inovasi PANTAI THALAS BOBA (Putus Mata Rantai Thalasemia Bob Bazar),” kata dia.

 

Tujuan dari inovasi PANTAI THALAS BOBA adalah untuk mencegah penyebaran penyakit thalassemia dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit thalassemia.  Dalam inovasi ini RSUD Dr. H. Bob Bazar,SKM melakukan edukasi kampanye /penyuluhan ke masyarakat tentang thalasemia dan skrining untuk menghindari pernikahan sesama penderita thalasemia. (*)